Langsung ke konten utama

Sofyan Arif Miftahuddin (Sebuah Tugas EVALUASI PENGAJARAN BAHASA)

TUGAS EVALUASI PENGAJARAN BAHASA
Nama : Sofyan Arif Miftahuddin
Kelas : Reg. PB A
Standar Kompetensi : Berbicara
                                    Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama

RUBRIK PENILAIAN
PEMBELAJARAN PEMENTASAN DRAMA

No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Mengekspresikan dialog sesuai dengan watak tokoh.

Sangat baik: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan memenuhi semua unsur yaitu vokal, artikulasi, gestikulasi, mimik, dan penjiwaan
5

Baik: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan hanya memenuhi empat dari lima unsur di atas.
4
Cukup: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan hanya memenuhi tiga dari lima unsur di atas.
3
Kurang: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan hanya memenuhi dua dari lima unsur di atas.
2
Kurang: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan hanya memenuhi dua dari lima unsur di atas.
2
Sangat kurang: jika peserta didik mengekspresikan dialog dengan hanya memenuhi satu dari lima unsur di atas.
1
2.
Tata rias dalam pementasan drama
Baik: jika peserta didik menata rias sesuai dengan watak yang diperankan.
5
Cukup: jika peserta didik menata rias tidak sesuai karakter tokoh yang diperankan.
3
Kurang: jika peserta didik tidak sama sekali merias tokoh yang diperankan saat pementasan.
1
  3.
Properti yang digunakan dalam pementasan drama
Baik: jika peserta didik menggunakan properti sesuai tema yang diperankan dalam pementasan
5


Cukup: jika peserta didik menggunakan properti tetapi tidak sesuai tema dalam pementasan
3


Kurang: jika peserta didik tidak menggunakan properti saat pementasan
1


Skor Maksimal
15


Nilai =  x 100

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar-Dasar Psikologis Dalam Analisis Kontrastif

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang James menyatakan bahwa analisis kontrastif atau yang disingkat dengan Anakon bersifat hybrid atau berkembang. Anakon adalah suatu upaya linguistik yang bertujuan untuk menghasilkan dua tipologi yang bernilai terbalik dan berlandaskan asumsi bahwa bahasa-bahasa dapat dibandingkan. [1] Hakikat dan posisi anakon dalam ranah linguistik yaitu: pertama, anakon berada di antara dua kutub generalis dan partikularis. Kedua, anakon menaruh perhatian dan tertarik kepada keistimewaan bahasa dan perbandingannya. Ketiga, anakon bukan merupakan suatu klasifikasi rumpun bahasa dan faktor kesejarahan bahasa-bahasa lainnya serta anakon tidak mempelajari gejala-gejala bahasa statis yang menjadi bahasan linguistik sinkronis. Ellis membagi anakon menjadi dua aspek yaitu: aspek linguistik dan aspek psikologis. [2] Dalam ranah linguistik terdapat suatu cabang yang disebut telaah antarbahasa. Cabang lingistik ini tertarik kepada kemunculan bahasa...

Ontologi, Metafisika, Asumsi, Peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.                   Latar Belakang Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta, untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi memerlukan proses bagaimana realitas tersebut dapat diakui kebenarannya, sedangkan proses tersebut memerlukan dasar pola berfikir, dan pola berfikir didasarkan pada bagaimana ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar pembahasan realitas. Adapun beberapa cakupan ontologi adalah Metafisika, Asumsi, Peluang, beberapa asumsi dalam ilmu, dan batasan-batasan penjelajah ilmu. Membahas ilmu pengetahuan, sangat erat kaitannya dengan metafisika. Metafisika merupakan sebuah ilmu, yakni suatu pencarian dengan daya intelek yang bersifat sistematis atas data pengalaman yang ada. Metafisiska sebagai ilmu yang mempunyai objeknya tersendiri, hal inilah yang membedakannya dari pendekatan rasional yang lain. Setiap manusia yang baru dilahirkan ...

Cakupan Linguistik Dengan Pendekatan Struktural dan Fungsional

BAB I PENDAHULUAN A.        Dasar Pemikiran Kalau kita mendengar kata linguistik, biasanya yang terlintas di benak kita adalah kata bahasa, dan memang benar linguistik seperti yang dikatakan oleh Martinet (1987:19) [1] , telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Bahasa adalah objek utama yang dibahas  pada kajian linguistik. Bahasa sebagai objek kajian linguistik bisa kita bandingkan dengan peristiwa-peristiwa alam yang menjadi objek kajian ilmu fisika; atau dengan berbagai penyakit dan cara pengobatannya yang menjadi objek kajian ilmu kedokteran; atau dengan gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang menjadai objek kajian sosiologi. Perbandingan ini akan dibahas juga pada pembahasan selanjutnya. Meskipun dalam dunia keilmuan ternyata yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya bukan hanya linguistik, tetapi linguistik tetap merupakan ilmu yang memperlakukan bahasa sebagai bahasa, sedangkan ilmu lain tidak demikian. Kata linguistik (yang...