Langsung ke konten utama

Regina Nifmaskossu (Analisis Kontrastif Pengaruh bahasa Ambon terhadap Bahasa Indonnesia)

Analisis Kontrastif  Pengaruh  bahasa Ambon terhadap  Bahasa Indonnesia
Regina Nifmaskossu
Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana
Universitas Jakarta

Abstrak
           Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengontrasan atau perbandingan  pengaruh Bahasa Ambon dengan Bahasa Indonesia yang di lihat dari sisi positif dengan sisi negativnya. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah penelitian analisis kontrastif dengan teknik observasi.  Dari data yang saya temukan disini dalam bahasa Ambon banyak sekali kata-kata yang sulit di pahami oleh masyarakat lainya  tapi jika di kaitkan dengan sisi positifnya banyak sekali bahasa Ambon yang mirip dengan bahasa Eropa jika di kontraskan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang sama
Kata Kunci . analisis kontrastif , Pengaruh Bahasa Ambon dengan Bahasa Indonesia
Abstract
This study aims to determine whether there is contrast or comparison of the influence of Ambonese language with Indonesian which is viewed from the positive side with negativnya side. The method used in this research is contrastive analysis research with observation technique. From the data that I found here in Ambon many words that are difficult to understand by other people but if in association with the positive side a lot of ambon languages are similar to the European language if the contrary to the Indonesian language has the same meaning.
Keywords . Contrastive analysis, Ambonese language influence with Indonesian


           
A.    PENDAHULUAN
Sebagai bangsa  indonesia kita pantas berbangga diri karena memilki suatu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesai. Bahasa ini  mempersatukan segenap  suku bangsa yang ada di indonesia. Berbicara mengenai bahasa  Indonesia kita tidak lepas dari masalah bahasa daerah . hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan bahasa indonesia sangat erat hubunganya dengan bahasa daerah. Kita tahu  bahwa  bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu , tetapi dalam  masa  pertumbuhan dan perkembangannya bahasa  bahasa melayu  sebagai dasar bahasa indonesia.
            Dalam  kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Manusia  menjadi akrab dengan bahasa, karena berbahasa manusia dapat mengungkapkan suatu gagasan , keinginan sehingga adanya komunikasi timbal balik antara pembicara dengan lawan bicara.
            Badudu (1988 : 7)  mengatakan, bahasa daerah yang masih di pakai sebagai alat penghubung yang hidup dan di bina oleh masyarakat pemakainya dan dipelihara oleh negara , karena ia merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang hidup , politik bahasa nasional , harus memperhitungkan kelangsungan hidup bahasa daerah , karena kekayaan  kebudayaan kita dan  bahasa dearah selalu kita manfaatkan  bagi perkembangan  bahasa indonesia. Dalam penentuan  kebijaksanaan  ketentuan bahasa nasional bahasa daerah tertentu perlu dikembangkan dan dibakukan. Jika dikehendaki oleh penuturnya bahasa daerah  yang besar jumlah penuturnya dapat diajarkan di sekolah sebagaimana pelajaran walaupun tidak lagi  dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Harus juga di ketahui berapa jahu  bahasa daerah yang ada, berapa  jumlah penduduk bahasa  daerah yang ada, bahasa daerah  yang mana yang harus  di teliti dan  di dokumentasikan, disususn kaidahnya , kamusnya , agar bahasa daerah tersebut dapat dipelihara . proritas bahasa daerah perlu bagi bahasa itu sendiri , bagi  keperluan studi perbandingan dan bagi perkembangan bahasa nasional.
            Bahasa adalah system bunyi  arbitrer yang di gunakan oleh anggota kelompok social untuk bekerja sama,  berkomunikasi dan mengindentifikasikan diri. Bahasa daerah juga sangat berpengaruh pada bahasa Indonesia dilihat dari mengunakan dan mengucapkan bahasa indonesia dengan  baik dan benar. Sangat banyak sekali pengucapan kata-kata yang tidak  sesaui dengan aturan – aturan bahasa indonesia yang di ucapkan oleh masyarakat yang berasal dari Ambon. Baik dalam pengucapan diftong, fonem dan hal-hal lainya yang berkaitan dengan penggunaan bahasa indonesia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analisis kontrastif . Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian dilihat dari  pengaruh positif dan pengaruh negative terhadap bahasa Ambon terhadap  bahasa Indonesia.
Adapun tujuan dan manfaat dalam penulisan penelitian ini untuk  bisa melihat sisi postif dan negative dari kedua bahasa tersebut yaitu bahasa Ambon terhadap bahasa Indonesia.
Data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh bahasa Ambon dengan bahasa Indonesia sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah  mahasiswa Ambon di UNJ dan masyarakat Ambon yang ada di Jakarta, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Teknik observasi.


B.     PEMBAHASAN DAN HASIL
A.    Pengertian Bahasa
Menurut KBBI (2000: 88) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang di gunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi  dan mengindentifikasikan diri “ indonesia memilki  keragaman bahasa dan dialek yang luar biasa . ada lebih dari ratusan bahasa dan dialek  yang tersebra di seluruh pulau nusantara . bahkan di dalam satu pulau pun , bisa terdapat  puluhan bahasa yang berbeda satu sama lain. Namun  pada dasarnya, perbedaan itun tidak menjadi  sebuah penghalang masyarakt indonesia  dalam berkomunikasi. Masyarakat indonesia  dalam komunikasi. Masyrakat indonesia sejak berabad-abad yang lalu telah mengunakan  bahasa melayu sebagai bahasa  pemersatu , seseorang  dari Ambon yang ingin berdagang dengan orang jawa, dengan orang papua ttidak perlu khawatir  dalam komunikasi, karena ada bahasa melayu sebagai penghubungnya. Oleh karena itu, bahasa indonesia dapat berkembang dan ter bukti hingga saat ini mampu mempersatukan keankeragaman bangsa indonesia.
B. Hakekat Bahasa
     Menurut Atmazaki (2006 :2-4 ) mengatkan bahwa hakekat bahasa, pertama       bahasa mempunyai  dan diatur oleh suatu system. Bukan suatu yang berserakan tanpa aturan. Sebagai suatu system (sistematis) , bahasa dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat di ramalkan. Selain itu bahasa juga sistematis, artinya bahasa itu bukanlah  system yang tunggal, melainkan teridiri atas beberapa subsistem, seperti fonologi (system bunyi ), tata bahasa ( system pembentukan ) dan leksikon ( system kosakata).
Kedua , bahasa merupakan system lambang, yaitu sejenis symbol  yang di sepakati oleh suatu kelompok  masyarakat untuk memahami suatu reaksi  terhadap apa yang di lihat , di dengar, dirasa , dan sebagainya. pemahaman terhadap reaksi itu sama bagi  anggota suatu masyarakat itu. semua anggota suatu masyarakat akan memberikan  reaksi dengan mengucapkan kata “ laut” ketika melihat air tak terbatas” gunung !” ketika melihat gunduklah tanah yang menjulang tinggi.  Reaksi dalam bentuk kata-kata itulah yang disebut dengan symbol yang konvensional.
Ketiga,  bahasa  mempuyai makna. Bahasa mewakili  sesuatu , baik berupa benda maupun tindaklah yang berkaitan dengan segala aspek  kehidupan dan alam sekitar masyarakat pemakainya. Bahasa merupakan suatu system bentuk makna (form- meaning ). Jika tidak bermakna maka tidak dapat di katakana bahasa . gerak-gerik yang bermakna bukan bahasa, bunyi-bunyi yang tidak beraturan  juga bukan bahasa.
Keempat, tanda bahasa bersifat konvensional. Hubungan antara tanda dan  artinya merupakan kesepakatan yang arbitrer sehingga harus di pelajari dan disepakati  oleh para pemakainay. Kearbitrer itu dapat dilihat dari beragamnya nama benda yang sama pada masyarakat  bahasa yang berbeda. Orang arab menyebut bait untuk makna yang di sebut “ rumah” oleh orang indonesia.
Kelima , bahasa merupakan system bunyi , yaitu  bunyi yang di hasilkan  oleh alat ucap manusia. Berbagai hunyi yang dapat di hasilkan menimbulkan system bunyi dan akhirnya menimbulkan system kosakata  dan system- system yang lebih besar. Huruf-huruf yang dipakai  sebagai lambang bahasa tertulis  hanyalah tiruan bunyi yang diciptkana manusia untuk keprluan pewarisan kebudayaannya, tetapi sifatnya tetap sekunder, karena kenyataanya, manusia  dapat berbahasa tanpa mengenal tulisan.
        Keenam , bahasa bersifat produktif, unsure-unsur bahasa yang jumlahya terbatas dapat di gunakan  secara tidak terbatas oleh pemakainya. Dari beberapa puluh bunyi  yang dapat di ucapkan manusia dapat dibuat  kombinasi-kombinasi untuk menghasilkan  berpuluh ribu kosakata dari beberapa puluh huruf dapat dituliskan berpuluh ribu kata.  Dalam bahasa indonesia , mislanya , dari 27  fonem dapat dihasilkan kurang lebih 200.000 kata, dari lima tipe kalaimaa bahasa  indonesia (pernyataanya, pertanyaan, perintah , keinginan dan seruan) dapat disusun beribu-ribu kalimat.
        Ketujuah, bahasa bersifat unik. Setiap bahasa mempunyai system ynga khas yang mungkin tidak  dipunyai oleh bahasa  yang lain. Bahasa inggris (asing ) dan bahasa gorontalo (daerah) mempunyai system kala (tenses), tetapi bahasa  indonesia dan bahasa minagkabau tidak mempunyai system kala.
        Kedelapan, bahasa juga bersifat universial, artinya sifat-sifat yang dimilki oleh suatu bahasa juga  di milki oleh bahasa lain. Setiap bahasa memilki sisyem fonologi , morfologi dan sintaksis dalam keunikan masing-masing system itu.
         Kesembilan, bahasa bervariasi  letika di gunakan pemakainya. Oleh karena pemakaian bahasa beragaman dari berbagai segi (usia , kelamin, pendidikan, status, tingkat social, ekonomi ,dan lain0lain). Maka realisasi bahasa juga beragam . hal  yang dimaksud dengan realisasi bahasa adalah bagaimana mengungkapkna sesuatu dengan bahasa.
         Kesepuluh , bahasa merupakan sarana pengindentifikasian dirinya dengan bahasa yang mereka  gunakan. Dengan berbahasa , mereka dapat di bedakan dengan kelompok social lainya, bahkan  dengan bangsa lainnya. Ketika bertemu dengan kelompok sosialnya lainya, bahkan dengan bangsa lainya, suatu  kelompok  cenderung berbicara dengan bahasa suku bangsanya. Meskipun berasal dari kelompok  penguna bahasa yang sama, tetapi kita dapat membedakan orang yang beradap setelah mendengarkan cara berbahasanya. Dari dinilah  muncul ungkapan”   bahasa menunjukan bangsa”
C. Analisis kontrastif Pengaruh bahasa Ambon dengan bahasa Indonesia.
         Disamping perluasan terhadap pengunaan bahasa Indonesia, ternyata hal tersebut tidak serta merta menghapus bahasa ibu atau bahasa kedaerahan. Bahasa daerah asal tetap digunakan olah para penutur bahasa  untuk berkomunikasi dengan masyrakat yang satu daerah dan satu bahasa. Hal tersebut  mencerminkan ragam daerah  dan bahasa  yang sudah sejak dahulu dimiliki oleh bangsa indonesia, namun dengan demikian juga akan menimbulkan pengaruh negative, salah satu dampak negative adalah ketika  masyarakat yang terbiasa mengunakan bahasa daerah masing-masing , maka ketika  mengunakan bahasa  indonesia yang baku, banyak keslaahan dalam pengucapan kata-kata yang ada pada bahasa indonesia itu sendiri, semua itu terjadi karena tidak dibiasakanya mengunakan abahsa indonesia ketika  berada di lingkungan tempat tingalnya sehari-hari . namun, dengan terjadinya hal tersebut , tetap ada pengaruh positifnya. Yaitu , bangsa indonesia tetap memilki karakter yang berasal dari kearifan daerah masing-masing. Sama halnya  seperti  bahasa daerah , para penutur asli tetap mempertahankan, karena disanalah terdapat identitas dan karakter  sebuah masyarakat. meskipun tak dapat dipungkiri bahwa perubahan itu selalu  ada terkait dengan kodrat manusia sebagai makhluk yang dinamis.
           Banyak orang Ambon yang merantau di tanah jawa atau yang berkuliah di luar Ambon masih di pakai bahasa Ambon untuk berkomunikasi dengan demikian orang sering tidak memahami bahasa yang mereka pakai yaitu bahasa Ambon.  Sehingga bahasa Ambon juga  berpengaruh besar terhadap masyarakat jawa khususnya dalam mengunakan bahasa indonsesia dengan baik dan benar.
a.        Pengaruh Positif
            Pengaruh positif dengan banyak kosakata yang dipakai sehari-hari dalam bahasa Ambon karena banyak sekali bahasa Ambon di ambil dari bahasa Eropa. karena pada saat itu Ambon masih di jajah oleh  bangsa tersebut sehingga banyak bahasa Ambon yang mirip dengan bahasa Eropa.  Tapi jika di kaitkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menjadi seperti ini
Contohnya :
Kita lihat struktur bahasa Ambon yang mirip dengan bahasa Eropa jika dikaitkan kedalam bahasa Indonesia akan terjadi seperti ini.
Bahasa Ambon
Bahasa Eropa
Bahasa Indonesia
Beta pung buku
My book
Buku saya
Ahmad ada pi ka tulehu

Ahmad sedang pergi ka  tulehu
Susi pung kaka
Susu’s brother/ sister
Kakanya susi
Ada orang dapa  bunu  di kusu-kusu

Ada orang dibunuh  di alang-alang
Katong jaga tingal disini sa

Kami tetap tingal di sini saja

            Untuk kata ganti orang adalah sebagai berikut
Beta arti saya, ose artinya kamu( dibeberapa daerah dikatakan ‘os’atau’se’) asal dari kata ‘Voce’ portugis kata ose ini di anggap sebagai  kata yang  kasar, ale (kamu) di anggap lebih baik  dari kata ose, dia(do) katong (kependekan dari kita orang/ kita), dorang ( kependekan dari dia orang / mereka), kamong atau kamorang (kamu orang/ kalian).
Ungkapan khas lainya adalah Ao e ! mamae ! sio mama ! Tuan ala ! Tuang ana ! gaga batul ! manise !
Untuk Pangilan Sosialnya
Caca (kakak perempuan muslim)
Usy (kakak perempuan Kristen)
Bung/bu ( kakak laki-laki di pakai kalanga sarani )
Nona (gadis)
Nyong (pria muda )
Bapa raja (kepala desa, ketua adat )
Beberapa cont0h kata serapan melayu ambon dari Eropa antara lain :
1.               Capeu( Topi ) Chapeu(Portugal) di baca kapeu
2.                Bendera (Bendera) ; bandeira (belanda)
3.               Rim (Ikat Pinggang); riem (belanda)
4.               Fork (Garpu); Vork (belanda) di baca fok
5.               Blus (Kemeja Wanita ) blusa ( Portugal
6.               Baileo (Bangunan) : baileu(Portugal )
7.               Ose/os/se (Kamu) ; voce/os (Portugal)
8.               Pai (Ayah); pai Portugal
9.               Mai (Ibu); mai (Portugal )
10.           Trap (Anak tangga) trap (belanda)
11.           Sono (Tidur) sono (Portugal)
12.           Par ( Untuk ) para (Portugal)
13.              Klaar(Selesai) klaar (belanda)
14.           Sinyo (Tuan) senhor (Portugal)
15.           Onosel (Bodoh) onnozel (belanda )
Dari kata diatas banyak sekali bahasa ambon yang mirip dengan bahasa eropa tetapi di kontraskan ke dalam bahasa indonesia memilki arti dan tujuannya sama. Jadi tidak memilki perbedaan hanya di lihat dari penulisan dan pengucapan yang berbeda. Tapi dengan perbedaan itu memilki satu kesatuan karena bangsa Indonesia kaya dengan berbagai bahasa yang dimiliki.
1.      Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah
Dengan adanya keankearagaman bahasa, maka akan membentuk indonesia dari perbedaan yang sangat jahu berbeda latar belakangnya dan memiliki cirri khas pada  daerahnya masing-masing. ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari dialek dan ideologinya ketika orang ambon sedang berbicara.  Itu sudah bisa menunjukan cirri khas seseorang yang dilihat dari bahasa yang di gunakan.
2.       Menimbulkan keakraban dalam komunikasi .
Ketika masyarakat pada suatu daerah berkomunikasi dengan masyarakat yang lainya , dan pada saat itu mereka sedang berada di luar daerahnya , maka akan terjadi keakraban dan kenyamanan dalam bekomunikasi karena sedang berbicara dengan orang yang bersalah satu daerah dan satu bahasa. Mereka  merasa menjadi keluarga besar ketika berada di luar daerah lingkungan tempat tinggalnya. Berbicara dengan orang yang berasal dari daerah yang sama akan merasa  senasib dan sepenangungan. Contoh. Mahasiswa yang berasal dari daerah ambon dan keturunan ambon , yang sedang berkuliah di universias yang berada  di luar pulau ambon dan berjumpa dengan  teman yang berasal dari ambon juga, maka akan terasa lebih akrab apabila mengunakan bahasa ambon dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan suku-suku  akan terjadi hal yang sama.
B.     Pengaruh Negative
1.  bahasa  Ambon yang sulit di pahami oleh daerah lain atau orang lain
              Bahasa daerah di Indonesia sangat banyak ragam dan jenisnya, maka tidak mungkin masyarakat dapat paham dan mengerti akan semua bahasa daerah yang ada di indonesia. Misalnya pada bahasa Ambon , dalam bahasa Ambon sudah terdapat  beberapa tingkatan  bahasa yang sangat jahu berbeda kata-kata dan maknanya, tingkatan tersebut  di tentukan oleh tingkatan usia bagi yang akan berkomunikasi, misalnya dalam percakapan antara anak remaja , dan orang tua, maka bahasa sangat berbeda antara anak remaja dan orang tua tersebut.
Dalam bahasa Ambon mengenal tingkatan dalam berkomunikasi
Dalam bahasa Indonesia “ Anda mau ke mana ?
Tetapi di kontraskan ke dalam bahasa Ambon untuk anak-anak masih mengatakan bahwa “ ose mau ke mana ?
Tapi untuk mengatakan kepada orang yang dewasa atau umur  diatas kita berarti “ Bung atau usi mau kemana ? atau ale mau ke mana ?
Itu adalah bahasa yang paling sopan untuk menanyakan sesuatu .
3.       masyarakat menjadi kurang paham  dalam mengunakan bahasa indonesia yang baku karena sudah terbiasa mengunakan bahasa Ambon.
Dalam kesehariannya masyarakat sering  mengunakan bahasa Ambon, maka ketika  akan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,  maka masyarakat  akan kesulitan  karena  terpengaruh dari bahasa Ambon yang biasa di gunaknya , baik secara lisan maupun secara tulisan.
Contohnya :
1.               Kesana menjadi kasana
2.               Kemari menjadi kamari
3.            Mau menjadi mo
4.               Bangun menjadi bangon
5.               Berdiam menjadi badiang
6.               Ikan menjadi ikang

4.      Fakta-fakta  bahasa Ambon berpengaruh pada bahasa Indonesia
            Sangat  banyak sekali  pengucapan kta-kata yang tidak sesuai dengan aturan – aturan bahasa Indonesia  yang diucapkan oleh masyarakat yang berasal dari Ambon. Baik dalam pengucapan diftong, fonem  dan hal-hal lain yang berkaitan dengan  penggunaan bahasa Indonesia . Pada  umumnya penutur  bahasa Indonesia yang asli dari Ambon , akan mengucapkan kata-kata pada bahasa  Indonesia sesaui dengan logat Ambon.
            Pengamatan pada mahasiswa yang berasal dari Ambon, serta masyarakat yang lingkungan tempat tingalnya mayoritas adalah penutur   bahasa Ambon aslinya, maka terdapat  beberapa fakta yang berpengaruh besar terhadap  pengunaan  bahasa Indonesia yang baku , dan salah satunya yang signifikan  kesalahanya adalah pada penuturan atau pengucapanya. Contoh kata-kata baku bahasa Indonesia yang tepat dalam pengucapanya karena pengaruh fonem  adalah

1.                  Mantap menjadi mantep
2.                  Melamun menjadi malamun
Masih banyak lagi kata-kata baku dalam bahasa Indonesia yang tidak tepat dalam  pengucapanya  karena pengaruh  bawaan dari  penutur bahasa tersebut.
C.    PENUTUP
A.                Kesimpulan
Bahasa adalah system lambang bunyi yang arbitrer , yang  di gunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengindentifikasikan diri.  Indonesia memiliki keragaman bahasa dialek yang luara biasa . ada lebih dari ratusan  bahasa  dan  dialek yang tersebar di seluruh pulau nusantara, salah satunya  adalah bahasa ambon.
            Pada hakekatnya bahasa  mempunyai  dan diatur oleh system , bukan suatu yang berserakan tanpa aturan. Bahasa merupakan system lambang , system bunyi, mempunyai makna, bersifat konvensional, produktif, unik, universial , bervariasi dan sarana pengindentifikasian diri.
            Bahasa Ambon sangat  berpengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Khususnya mengunakan dan mengucapkan bahasa  Indonesia yang baik dan benar. Salah satu  dampak negative nya mengunakan bahasa Ambon maka ketika mengunakan bahasa Indonesia  yang baku. Banyak kesalahan dalam pengucapan kata-kata yang ada pada bahasa Indonesia itu sendiri. sedangkan dampak positifnya adalah bangsa Indonesia tetap memilki  karakter yang berasal dari kearifan daerah masing-masing . sama halnya sepeti bahasa ambon, para penutur asli tetap mempertahankannya, karena disanalah terdapat identitas dan karakter sebuah masyarakat.
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan , mahasiswa yang berasal  dari Ambon dan masyarakat yang di lingkungan  tempat tingalnya mayoritas adalah penutur bahasa Ambon , maka terdapat beberapa  fakta yang berpengaruh besar terhadap penggunaan  bahasa Indonesia , dan salah satu hal  yang signifikan kesalahnya terletak pada penuturan atau pengucapannya.

Daftar Pustaka
Atmazaki . 2006. Kiat-kiat mengarang dan menyunting.  Padang: Citra Budaya
Badudu . J,S. 1988. Cakrawala Bahasa Indonesia . Jakarta : Gramedia
Chaer , Abdul . 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Kamus  besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar-Dasar Psikologis Dalam Analisis Kontrastif

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang James menyatakan bahwa analisis kontrastif atau yang disingkat dengan Anakon bersifat hybrid atau berkembang. Anakon adalah suatu upaya linguistik yang bertujuan untuk menghasilkan dua tipologi yang bernilai terbalik dan berlandaskan asumsi bahwa bahasa-bahasa dapat dibandingkan. [1] Hakikat dan posisi anakon dalam ranah linguistik yaitu: pertama, anakon berada di antara dua kutub generalis dan partikularis. Kedua, anakon menaruh perhatian dan tertarik kepada keistimewaan bahasa dan perbandingannya. Ketiga, anakon bukan merupakan suatu klasifikasi rumpun bahasa dan faktor kesejarahan bahasa-bahasa lainnya serta anakon tidak mempelajari gejala-gejala bahasa statis yang menjadi bahasan linguistik sinkronis. Ellis membagi anakon menjadi dua aspek yaitu: aspek linguistik dan aspek psikologis. [2] Dalam ranah linguistik terdapat suatu cabang yang disebut telaah antarbahasa. Cabang lingistik ini tertarik kepada kemunculan bahasa...

Ontologi, Metafisika, Asumsi, Peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.                   Latar Belakang Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta, untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi memerlukan proses bagaimana realitas tersebut dapat diakui kebenarannya, sedangkan proses tersebut memerlukan dasar pola berfikir, dan pola berfikir didasarkan pada bagaimana ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar pembahasan realitas. Adapun beberapa cakupan ontologi adalah Metafisika, Asumsi, Peluang, beberapa asumsi dalam ilmu, dan batasan-batasan penjelajah ilmu. Membahas ilmu pengetahuan, sangat erat kaitannya dengan metafisika. Metafisika merupakan sebuah ilmu, yakni suatu pencarian dengan daya intelek yang bersifat sistematis atas data pengalaman yang ada. Metafisiska sebagai ilmu yang mempunyai objeknya tersendiri, hal inilah yang membedakannya dari pendekatan rasional yang lain. Setiap manusia yang baru dilahirkan ...

Cakupan Linguistik Dengan Pendekatan Struktural dan Fungsional

BAB I PENDAHULUAN A.        Dasar Pemikiran Kalau kita mendengar kata linguistik, biasanya yang terlintas di benak kita adalah kata bahasa, dan memang benar linguistik seperti yang dikatakan oleh Martinet (1987:19) [1] , telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Bahasa adalah objek utama yang dibahas  pada kajian linguistik. Bahasa sebagai objek kajian linguistik bisa kita bandingkan dengan peristiwa-peristiwa alam yang menjadi objek kajian ilmu fisika; atau dengan berbagai penyakit dan cara pengobatannya yang menjadi objek kajian ilmu kedokteran; atau dengan gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang menjadai objek kajian sosiologi. Perbandingan ini akan dibahas juga pada pembahasan selanjutnya. Meskipun dalam dunia keilmuan ternyata yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya bukan hanya linguistik, tetapi linguistik tetap merupakan ilmu yang memperlakukan bahasa sebagai bahasa, sedangkan ilmu lain tidak demikian. Kata linguistik (yang...