Analisis
Kontrastif Pengaruh bahasa Ambon terhadap Bahasa Indonnesia
Regina
Nifmaskossu
Pendidikan
Bahasa Program Pascasarjana
Universitas
Jakarta
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengontrasan atau perbandingan pengaruh Bahasa Ambon dengan Bahasa Indonesia yang
di lihat dari sisi positif dengan sisi negativnya. Metode yang di pakai dalam
penelitian ini adalah penelitian analisis kontrastif dengan teknik observasi. Dari data yang saya temukan disini dalam
bahasa Ambon banyak sekali kata-kata yang sulit di pahami oleh masyarakat
lainya tapi jika di kaitkan dengan sisi
positifnya banyak sekali bahasa Ambon yang mirip dengan bahasa Eropa jika di
kontraskan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang sama
Kata Kunci . analisis kontrastif , Pengaruh
Bahasa Ambon dengan Bahasa Indonesia
Abstract
This study aims to determine whether
there is contrast or comparison of the influence of Ambonese language with
Indonesian which is viewed from the positive side with negativnya side. The
method used in this research is contrastive analysis research with observation
technique. From the data that I found here in Ambon many words that are
difficult to understand by other people but if in association with the positive
side a lot of ambon languages are similar to the European language if the
contrary to the Indonesian language has the same meaning.
Keywords
. Contrastive analysis, Ambonese language
influence with Indonesian
A.
PENDAHULUAN
Sebagai bangsa
indonesia kita pantas berbangga diri karena memilki suatu bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesai. Bahasa ini
mempersatukan segenap suku bangsa
yang ada di indonesia. Berbicara mengenai bahasa Indonesia kita tidak lepas dari masalah bahasa
daerah . hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan bahasa indonesia
sangat erat hubunganya dengan bahasa daerah. Kita tahu bahwa
bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu , tetapi dalam masa
pertumbuhan dan perkembangannya bahasa
bahasa melayu sebagai dasar
bahasa indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
lepas dari kegiatan berbahasa. Manusia
menjadi akrab dengan bahasa, karena berbahasa manusia dapat
mengungkapkan suatu gagasan , keinginan sehingga adanya komunikasi timbal balik
antara pembicara dengan lawan bicara.
Badudu (1988 : 7) mengatakan, bahasa daerah yang masih di pakai
sebagai alat penghubung yang hidup dan di bina oleh masyarakat pemakainya dan
dipelihara oleh negara , karena ia merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang
hidup , politik bahasa nasional , harus memperhitungkan kelangsungan hidup
bahasa daerah , karena kekayaan
kebudayaan kita dan bahasa dearah
selalu kita manfaatkan bagi
perkembangan bahasa indonesia. Dalam
penentuan kebijaksanaan ketentuan bahasa nasional bahasa daerah
tertentu perlu dikembangkan dan dibakukan. Jika dikehendaki oleh penuturnya
bahasa daerah yang besar jumlah
penuturnya dapat diajarkan di sekolah sebagaimana pelajaran walaupun tidak
lagi dipergunakan sebagai bahasa
pengantar. Harus juga di ketahui berapa jahu
bahasa daerah yang ada, berapa
jumlah penduduk bahasa daerah
yang ada, bahasa daerah yang mana yang
harus di teliti dan di dokumentasikan, disususn kaidahnya ,
kamusnya , agar bahasa daerah tersebut dapat dipelihara . proritas bahasa
daerah perlu bagi bahasa itu sendiri , bagi
keperluan studi perbandingan dan bagi perkembangan bahasa nasional.
Bahasa adalah system bunyi arbitrer yang di gunakan oleh anggota
kelompok social untuk bekerja sama, berkomunikasi
dan mengindentifikasikan diri. Bahasa daerah juga sangat berpengaruh pada
bahasa Indonesia dilihat dari mengunakan dan mengucapkan bahasa indonesia
dengan baik dan benar. Sangat banyak
sekali pengucapan kata-kata yang tidak
sesaui dengan aturan – aturan bahasa indonesia yang di ucapkan oleh
masyarakat yang berasal dari Ambon. Baik dalam pengucapan diftong, fonem dan
hal-hal lainya yang berkaitan dengan penggunaan bahasa indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analisis
kontrastif . Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian dilihat
dari pengaruh positif dan pengaruh
negative terhadap bahasa Ambon terhadap bahasa Indonesia.
Adapun tujuan dan manfaat dalam penulisan penelitian
ini untuk bisa melihat sisi postif dan
negative dari kedua bahasa tersebut yaitu bahasa Ambon terhadap bahasa
Indonesia.
Data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengaruh bahasa Ambon dengan bahasa Indonesia sedangkan
sumber data dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Ambon di UNJ dan masyarakat Ambon yang ada di Jakarta, Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Teknik observasi.
B.
PEMBAHASAN
DAN HASIL
A.
Pengertian
Bahasa
Menurut KBBI
(2000: 88) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang di gunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengindentifikasikan diri “ indonesia
memilki keragaman bahasa dan dialek yang
luar biasa . ada lebih dari ratusan bahasa dan dialek yang tersebra di seluruh pulau nusantara .
bahkan di dalam satu pulau pun , bisa terdapat
puluhan bahasa yang berbeda satu sama lain. Namun pada dasarnya, perbedaan itun tidak menjadi sebuah penghalang masyarakt indonesia dalam berkomunikasi. Masyarakat
indonesia dalam komunikasi. Masyrakat
indonesia sejak berabad-abad yang lalu telah mengunakan bahasa melayu sebagai bahasa pemersatu , seseorang dari Ambon yang ingin berdagang dengan orang
jawa, dengan orang papua ttidak perlu khawatir
dalam komunikasi, karena ada bahasa melayu sebagai penghubungnya. Oleh
karena itu, bahasa indonesia dapat berkembang dan ter bukti hingga saat ini
mampu mempersatukan keankeragaman bangsa indonesia.
B. Hakekat Bahasa
Menurut Atmazaki (2006 :2-4 ) mengatkan
bahwa hakekat bahasa, pertama bahasa
mempunyai dan diatur oleh suatu system.
Bukan suatu yang berserakan tanpa aturan. Sebagai suatu system (sistematis) ,
bahasa dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan
kaidah-kaidah yang dapat di ramalkan. Selain itu bahasa juga sistematis,
artinya bahasa itu bukanlah system yang
tunggal, melainkan teridiri atas beberapa subsistem, seperti fonologi (system
bunyi ), tata bahasa ( system pembentukan ) dan leksikon ( system kosakata).
Kedua , bahasa merupakan system lambang,
yaitu sejenis symbol yang di sepakati
oleh suatu kelompok masyarakat untuk
memahami suatu reaksi terhadap apa yang
di lihat , di dengar, dirasa , dan sebagainya. pemahaman terhadap reaksi itu sama
bagi anggota suatu masyarakat itu. semua
anggota suatu masyarakat akan memberikan
reaksi dengan mengucapkan kata “ laut” ketika melihat air tak terbatas”
gunung !” ketika melihat gunduklah tanah yang menjulang tinggi. Reaksi dalam bentuk kata-kata itulah yang
disebut dengan symbol yang konvensional.
Ketiga,
bahasa mempuyai makna. Bahasa
mewakili sesuatu , baik berupa benda
maupun tindaklah yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat
pemakainya. Bahasa merupakan suatu system bentuk makna (form- meaning ). Jika
tidak bermakna maka tidak dapat di katakana bahasa . gerak-gerik yang bermakna
bukan bahasa, bunyi-bunyi yang tidak beraturan
juga bukan bahasa.
Keempat, tanda bahasa bersifat
konvensional. Hubungan antara tanda dan
artinya merupakan kesepakatan yang arbitrer sehingga harus di pelajari
dan disepakati oleh para pemakainay.
Kearbitrer itu dapat dilihat dari beragamnya nama benda yang sama pada
masyarakat bahasa yang berbeda. Orang
arab menyebut bait untuk makna yang di sebut “ rumah” oleh orang indonesia.
Kelima , bahasa merupakan system bunyi ,
yaitu bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia. Berbagai hunyi yang
dapat di hasilkan menimbulkan system bunyi dan akhirnya menimbulkan system
kosakata dan system- system yang lebih
besar. Huruf-huruf yang dipakai sebagai
lambang bahasa tertulis hanyalah tiruan
bunyi yang diciptkana manusia untuk keprluan pewarisan kebudayaannya, tetapi
sifatnya tetap sekunder, karena kenyataanya, manusia dapat berbahasa tanpa mengenal tulisan.
Keenam , bahasa bersifat produktif,
unsure-unsur bahasa yang jumlahya terbatas dapat di gunakan secara tidak terbatas oleh pemakainya. Dari
beberapa puluh bunyi yang dapat di ucapkan
manusia dapat dibuat kombinasi-kombinasi
untuk menghasilkan berpuluh ribu
kosakata dari beberapa puluh huruf dapat dituliskan berpuluh ribu kata. Dalam bahasa indonesia , mislanya , dari
27 fonem dapat dihasilkan kurang lebih
200.000 kata, dari lima tipe kalaimaa bahasa
indonesia (pernyataanya, pertanyaan, perintah , keinginan dan seruan)
dapat disusun beribu-ribu kalimat.
Ketujuah, bahasa bersifat unik. Setiap
bahasa mempunyai system ynga khas yang mungkin tidak dipunyai oleh bahasa yang lain. Bahasa inggris (asing ) dan bahasa
gorontalo (daerah) mempunyai system kala (tenses), tetapi bahasa indonesia dan bahasa minagkabau tidak
mempunyai system kala.
Kedelapan, bahasa juga bersifat
universial, artinya sifat-sifat yang dimilki oleh suatu bahasa juga di milki oleh bahasa lain. Setiap bahasa
memilki sisyem fonologi , morfologi dan sintaksis dalam keunikan masing-masing
system itu.
Kesembilan, bahasa bervariasi letika di gunakan pemakainya. Oleh karena
pemakaian bahasa beragaman dari berbagai segi (usia , kelamin, pendidikan,
status, tingkat social, ekonomi ,dan lain0lain). Maka realisasi bahasa juga
beragam . hal yang dimaksud dengan
realisasi bahasa adalah bagaimana mengungkapkna sesuatu dengan bahasa.
Kesepuluh , bahasa merupakan sarana
pengindentifikasian dirinya dengan bahasa yang mereka gunakan. Dengan berbahasa , mereka dapat di
bedakan dengan kelompok social lainya, bahkan
dengan bangsa lainnya. Ketika bertemu dengan kelompok sosialnya lainya,
bahkan dengan bangsa lainya, suatu
kelompok cenderung berbicara
dengan bahasa suku bangsanya. Meskipun berasal dari kelompok penguna bahasa yang sama, tetapi kita dapat
membedakan orang yang beradap setelah mendengarkan cara berbahasanya. Dari
dinilah muncul ungkapan” bahasa menunjukan bangsa”
C.
Analisis kontrastif Pengaruh bahasa Ambon dengan bahasa Indonesia.
Disamping
perluasan terhadap pengunaan bahasa Indonesia, ternyata hal tersebut tidak
serta merta menghapus bahasa ibu atau bahasa kedaerahan. Bahasa daerah asal
tetap digunakan olah para penutur bahasa
untuk berkomunikasi dengan masyrakat yang satu daerah dan satu bahasa.
Hal tersebut mencerminkan ragam
daerah dan bahasa yang sudah sejak dahulu dimiliki oleh bangsa
indonesia, namun dengan demikian juga akan menimbulkan pengaruh negative, salah
satu dampak negative adalah ketika
masyarakat yang terbiasa mengunakan bahasa daerah masing-masing , maka
ketika mengunakan bahasa indonesia yang baku, banyak keslaahan dalam
pengucapan kata-kata yang ada pada bahasa indonesia itu sendiri, semua itu
terjadi karena tidak dibiasakanya mengunakan abahsa indonesia ketika berada di lingkungan tempat tingalnya
sehari-hari . namun, dengan terjadinya hal tersebut , tetap ada pengaruh
positifnya. Yaitu , bangsa indonesia tetap memilki karakter yang berasal dari
kearifan daerah masing-masing. Sama halnya
seperti bahasa daerah , para
penutur asli tetap mempertahankan, karena disanalah terdapat identitas dan
karakter sebuah masyarakat. meskipun tak
dapat dipungkiri bahwa perubahan itu selalu
ada terkait dengan kodrat manusia sebagai makhluk yang dinamis.
Banyak orang Ambon yang merantau di
tanah jawa atau yang berkuliah di luar Ambon masih di pakai bahasa Ambon untuk
berkomunikasi dengan demikian orang sering tidak memahami bahasa yang mereka
pakai yaitu bahasa Ambon. Sehingga
bahasa Ambon juga berpengaruh besar
terhadap masyarakat jawa khususnya dalam mengunakan bahasa indonsesia dengan
baik dan benar.
a. Pengaruh Positif
Pengaruh positif dengan banyak kosakata
yang dipakai sehari-hari dalam bahasa Ambon karena banyak sekali bahasa Ambon di
ambil dari bahasa Eropa. karena pada saat itu Ambon masih di jajah oleh bangsa tersebut sehingga banyak bahasa Ambon yang
mirip dengan bahasa Eropa. Tapi jika di
kaitkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menjadi seperti ini
Contohnya :
Kita lihat struktur bahasa Ambon yang mirip dengan
bahasa Eropa jika dikaitkan kedalam bahasa Indonesia akan terjadi seperti ini.
Bahasa Ambon
|
Bahasa Eropa
|
Bahasa Indonesia
|
Beta pung buku
|
My book
|
Buku saya
|
Ahmad ada pi ka tulehu
|
|
Ahmad sedang pergi ka tulehu
|
Susi pung kaka
|
Susu’s brother/ sister
|
Kakanya susi
|
Ada orang dapa bunu
di kusu-kusu
|
|
Ada orang dibunuh di alang-alang
|
Katong jaga tingal disini sa
|
|
Kami tetap tingal di sini saja
|
Untuk kata ganti orang adalah
sebagai berikut
Beta arti saya, ose artinya kamu( dibeberapa daerah
dikatakan ‘os’atau’se’) asal dari kata ‘Voce’ portugis kata ose ini di anggap
sebagai kata yang kasar, ale (kamu) di anggap lebih baik dari kata ose, dia(do) katong (kependekan
dari kita orang/ kita), dorang ( kependekan dari dia orang / mereka), kamong
atau kamorang (kamu orang/ kalian).
Ungkapan khas lainya adalah Ao e ! mamae ! sio mama
! Tuan ala ! Tuang ana ! gaga batul ! manise !
Untuk Pangilan Sosialnya
Caca
(kakak perempuan muslim)
Usy
(kakak perempuan Kristen)
Bung/bu
( kakak laki-laki di pakai kalanga sarani )
Nona
(gadis)
Nyong
(pria muda )
Bapa
raja (kepala desa, ketua adat )
Beberapa
cont0h kata serapan melayu ambon dari Eropa antara lain :
1.
Capeu( Topi ) Chapeu(Portugal) di baca
kapeu
2.
Bendera
(Bendera) ; bandeira (belanda)
3.
Rim (Ikat Pinggang); riem (belanda)
4.
Fork (Garpu); Vork (belanda) di baca fok
5.
Blus (Kemeja Wanita ) blusa ( Portugal
6.
Baileo (Bangunan) : baileu(Portugal )
7.
Ose/os/se (Kamu) ; voce/os (Portugal)
8.
Pai (Ayah); pai Portugal
9.
Mai (Ibu); mai (Portugal )
10.
Trap (Anak tangga) trap (belanda)
11.
Sono (Tidur) sono (Portugal)
12.
Par ( Untuk ) para (Portugal)
13.
Klaar(Selesai) klaar (belanda)
14.
Sinyo (Tuan) senhor (Portugal)
15.
Onosel (Bodoh) onnozel (belanda )
Dari kata diatas banyak sekali bahasa ambon yang
mirip dengan bahasa eropa tetapi di kontraskan ke dalam bahasa indonesia
memilki arti dan tujuannya sama. Jadi tidak memilki perbedaan hanya di lihat
dari penulisan dan pengucapan yang berbeda. Tapi dengan perbedaan itu memilki
satu kesatuan karena bangsa Indonesia kaya dengan berbagai bahasa yang
dimiliki.
1. Sebagai
identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah
Dengan adanya keankearagaman bahasa, maka akan
membentuk indonesia dari perbedaan yang sangat jahu berbeda latar belakangnya
dan memiliki cirri khas pada daerahnya
masing-masing. ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari dialek dan ideologinya
ketika orang ambon sedang berbicara. Itu
sudah bisa menunjukan cirri khas seseorang yang dilihat dari bahasa yang di
gunakan.
2. Menimbulkan keakraban dalam komunikasi .
Ketika masyarakat pada suatu daerah berkomunikasi
dengan masyarakat yang lainya , dan pada saat itu mereka sedang berada di luar
daerahnya , maka akan terjadi keakraban dan kenyamanan dalam bekomunikasi
karena sedang berbicara dengan orang yang bersalah satu daerah dan satu bahasa.
Mereka merasa menjadi keluarga besar
ketika berada di luar daerah lingkungan tempat tinggalnya. Berbicara dengan
orang yang berasal dari daerah yang sama akan merasa senasib dan sepenangungan. Contoh. Mahasiswa
yang berasal dari daerah ambon dan keturunan ambon , yang sedang berkuliah di
universias yang berada di luar pulau
ambon dan berjumpa dengan teman yang
berasal dari ambon juga, maka akan terasa lebih akrab apabila mengunakan bahasa
ambon dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan suku-suku akan terjadi hal yang sama.
B.
Pengaruh Negative
1.
bahasa
Ambon yang sulit di pahami oleh daerah lain atau orang lain
Bahasa
daerah di Indonesia sangat banyak ragam dan jenisnya, maka tidak mungkin
masyarakat dapat paham dan mengerti akan semua bahasa daerah yang ada di
indonesia. Misalnya pada bahasa Ambon , dalam bahasa Ambon sudah terdapat beberapa tingkatan bahasa yang sangat jahu berbeda kata-kata dan
maknanya, tingkatan tersebut di tentukan
oleh tingkatan usia bagi yang akan berkomunikasi, misalnya dalam percakapan
antara anak remaja , dan orang tua, maka bahasa sangat berbeda antara anak
remaja dan orang tua tersebut.
Dalam
bahasa Ambon mengenal tingkatan dalam berkomunikasi
Dalam
bahasa Indonesia “ Anda mau ke mana ?
Tetapi
di kontraskan ke dalam bahasa Ambon untuk anak-anak masih mengatakan bahwa “
ose mau ke mana ?
Tapi
untuk mengatakan kepada orang yang dewasa atau umur diatas kita berarti “ Bung atau usi mau
kemana ? atau ale mau ke mana ?
Itu
adalah bahasa yang paling sopan untuk menanyakan sesuatu .
3. masyarakat menjadi kurang paham dalam mengunakan bahasa indonesia yang baku
karena sudah terbiasa mengunakan bahasa Ambon.
Dalam kesehariannya masyarakat sering mengunakan bahasa Ambon, maka ketika akan berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar, maka masyarakat akan kesulitan karena
terpengaruh dari bahasa Ambon yang biasa di gunaknya , baik secara lisan
maupun secara tulisan.
Contohnya
:
1.
Kesana menjadi kasana
2.
Kemari menjadi kamari
3.
Mau menjadi mo
4.
Bangun menjadi bangon
5.
Berdiam menjadi badiang
6.
Ikan menjadi ikang
4. Fakta-fakta bahasa Ambon berpengaruh pada bahasa Indonesia
Sangat banyak sekali
pengucapan kta-kata yang tidak sesuai dengan aturan – aturan bahasa Indonesia yang diucapkan oleh masyarakat yang berasal
dari Ambon. Baik dalam pengucapan diftong, fonem dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia . Pada umumnya penutur bahasa Indonesia yang asli dari Ambon , akan
mengucapkan kata-kata pada bahasa Indonesia
sesaui dengan logat Ambon.
Pengamatan pada mahasiswa yang
berasal dari Ambon, serta masyarakat yang lingkungan tempat tingalnya mayoritas
adalah penutur bahasa Ambon aslinya,
maka terdapat beberapa fakta yang
berpengaruh besar terhadap
pengunaan bahasa Indonesia yang
baku , dan salah satunya yang signifikan
kesalahanya adalah pada penuturan atau pengucapanya. Contoh kata-kata
baku bahasa Indonesia yang tepat dalam pengucapanya karena pengaruh fonem adalah
1.
Mantap menjadi mantep
2.
Melamun menjadi malamun
Masih banyak lagi kata-kata baku dalam bahasa Indonesia
yang tidak tepat dalam pengucapanya karena pengaruh bawaan dari
penutur bahasa tersebut.
C.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahasa adalah system lambang bunyi yang arbitrer ,
yang di gunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengindentifikasikan diri. Indonesia memiliki keragaman bahasa dialek
yang luara biasa . ada lebih dari ratusan
bahasa dan dialek yang tersebar di seluruh pulau
nusantara, salah satunya adalah bahasa
ambon.
Pada hakekatnya bahasa mempunyai
dan diatur oleh system , bukan suatu yang berserakan tanpa aturan.
Bahasa merupakan system lambang , system bunyi, mempunyai makna, bersifat konvensional,
produktif, unik, universial , bervariasi dan sarana pengindentifikasian diri.
Bahasa Ambon sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia.
Khususnya mengunakan dan mengucapkan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Salah satu dampak negative nya mengunakan bahasa Ambon maka
ketika mengunakan bahasa Indonesia yang
baku. Banyak kesalahan dalam pengucapan kata-kata yang ada pada bahasa Indonesia
itu sendiri. sedangkan dampak positifnya adalah bangsa Indonesia tetap
memilki karakter yang berasal dari
kearifan daerah masing-masing . sama halnya sepeti bahasa ambon, para penutur
asli tetap mempertahankannya, karena disanalah terdapat identitas dan karakter
sebuah masyarakat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
, mahasiswa yang berasal dari Ambon dan
masyarakat yang di lingkungan tempat
tingalnya mayoritas adalah penutur bahasa Ambon , maka terdapat beberapa fakta yang berpengaruh besar terhadap
penggunaan bahasa Indonesia , dan salah
satu hal yang signifikan kesalahnya
terletak pada penuturan atau pengucapannya.
Daftar Pustaka
Atmazaki
. 2006. Kiat-kiat mengarang dan
menyunting. Padang: Citra Budaya
Badudu
. J,S. 1988. Cakrawala Bahasa Indonesia .
Jakarta : Gramedia
Chaer
, Abdul . 2007. Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Komentar
Posting Komentar