Syifa Fauziah Anggraeni (ANALISIS KONTRASTIF KATA KERJA BERDASARKAN WAKTU DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA ARAB)
ANALISIS KONTRASTIF KATA KERJA BERDASARKAN WAKTU
DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA ARAB
Syifa Fauziah Anggraeni
Pendidikan Bahasa Pascasarjana Universitas Negeri
Jakarta
Jalan Rawamangun Muka No.1 Jakarta Timur
ABSTRACT
This
research aims to describe the different forms of vocabulary both Indonesian and
Arabic verbs based on the time statement. This research is a contrastive
analysis research. This research has used synchronic contrastive. Then, this
research based on three steps, they are (1) providing data, (2) data analysis, and
(3) the presentation of data results. The data of this research is the
vocabulary which is supposed to show the verbs based on the time description in
Indonesian and Arabic. The result of the research is the difference of verbs
based on the time statement there are differences of past verbs, present verbs,
and upcoming verbs between Indonesian and Arabic.
Keywords:
Verbs by Time, Indonesian, Arabic
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsi perbedaan bentuk kata kerja bahasa Indonesia dan bahasa Arab
berdasarkan keterangan waktu. Penelitian ini merupakan penelitian analisis
kontrastif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sinkronis kontrastif.
Penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2)
tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Data
penelitian ini adalah kosakata yang diduga menunjukkan kata kerja berdasarkan keterangan
waktu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Hasil penelitian berupa perbedaan
kata kerja berdasarkan keterangan waktu terdapat perbedaan kata kerja lampau,
kata kerja sekarang, dan kata kerja yang akan datang antara bahasa Indonesia
dengan bahasa Arab.
Kata Kunci: Kata Kerja
Berdasarkan Waktu, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab
PENDAHULUAN
Menurut Kridalaksana yang ditulis dalam Chaer
(2015:32) mengatakan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh para anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa juga berfungsi dalam mentrasfer budaya dari masa lampau atau budaya lain ke dalam suatu budaya tertentu.
Serta berfungsi sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan.
Menurut Brown (1987:4) bahasa merupakan suatu sistem
komunikasi dengan menggunakan bunyi yang diucapkan melalui organ-organ ujaran
dan didengar di antara anggota-anggota masyarakat, dan menggunakan pemrosesan
simbol-simbol vokal dengan makna konvensional secara arbitrer. Sedangkan menurut
Oka dan Suparno (1994:3), bahasa yakni
sistem lambang bunyi oral yang arbitrer yang digunakan oleh sekelompok manusia
atau masyarakat sebagai alat komunikasi.
Keraf (2001:2) mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi
antar anggota masyarakat, yang berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Sedangkan menurut Wardhaugh dikutip dari Chaer (2015:32) bahasa
adalah sebuah sistem dari simbol vokal arbitrer yang digunakan untuk berkomunikasi.
Bahasa mempunyai beberapa ciri-ciri yang dikatakan
oleh Chaer (2015: 33) diantaranya bahasa ialah sebuah sistem, bahasa berwujud lambang,
bahasa berupa bunyi, bahasa bersifat arbitrer, bahasa bermakna, bahasa bersifat
konvensional, bahasa bersifat unik, bahasa bersifat universal, bahasa bersifat
produktif, bahasa bervariasi, bahasa bersifat dinamis, bahasa itu berfungsi
sebagai alat interaksi sosial dan bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
Suatu masyarakat ataupun suatu bangsa pasti
mempunyai suatu bahasa tertentu. Maka dari itu perlunya mempelajari bahasa asing
selain bahasa sendiri atau bahasa ibu. Saat ini bahasa asing atau bahasa internasional
yang banyak digunakan adalah bahasa Inggris, tetapi belakangan ini telah
diketahui bahwa bahasa Arab juga ikut berpartipasi sebagai bahasa internasional
kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia pengajaran bahasa Arab sebagai
bahasa asing semakin meluas, untuk itu sangat di perlukan dalam mengetahui dan
mengenal lebih jauh tentang bahasa Arab tersebut baik secara umum ataupun
secara khusus.
Ketika mempelajari bahasa asing atau bahasa kedua
tentunya akan terasa sulit apabila kita belum memahami sistem bahasa itu,
ditambah lagi apabila bahasa itu memiliki sistem yang cukup berbeda dari bahasa
ibu. Begitu juga halnya yang terjadi pada pelajar Indonesia yang belajar bahasa
Arab, mereka kesulitan karena antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab memiliki
cukup banyak perbedaan dalam sistemnya.
Salah satunya ialah
dalam hal kata. Menurut Chaer (2015: 162) kata adalah satuan bebas terkecil. Kata
adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu
atau lebih morfem.
Dalam bahasa Indonesia kata terbagi berdasarkan
kelas kata diantaranya kata kerja, kata benda, kata sifat, kata keterangan,
kata ganti, kata bilangan dan kata tugas.
Sedangkan dalam bahasa Arab terdiri atas tiga jenis
kata, yaitu kata benda (isim), kata kerja (fi’il), dan huruf (harf).
Masing-masing jenis kata tersebut memiliki ciri tersendiri. Setiap jenis kata dapat
diketahui berdasarkan ciri masing-masing melalui distribusi morfologis,
distribusi sintaktis, dan makna leksikal gramatikal sesuai dengan konteksnya masing-masing.
Jenis kata yang menjadi fokus pada penelitian ini
adalah kata kerja. Karena terdapat
perbedaan yang mencolok dalam penggunaan kata kerja berdasarkan waktu pada
bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Kata kerja adalah kata yang menunjukkan dan
mengambarkan pelaksanaan suatu pekerjaan atau peristiwa suatu kejadian. Namun
dalam bahasa Arab kata kerja tidak hanya mengambarkan suatu perbuatan melainkan
juga ia menunjuk pada waktu perbuatan itu dilakukan.
Waktu dalam KBBI, diartikan sebagai seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Kata
kerja berdasarkan waktu lazimnya menyatakan waktu sekarang, sudah lampau, dan
akan datang.
Analisis kontrastif dalam kajian ilmu linguistik berkaitan
tentang perbandingan unsur-unsur yang dilihat dari sudut perbedaan dan persamaan
pada dua bahasa atau lebih yang dijadikan objek perbandingan. Pada proses perbandingan
dalam kajiannya adalah suatu hal yang memungkinkan untuk menemukan persamaan
atau pun perbedaan. Kajian terhadap bahasa Arab dengan pendekatan linguistik
dan mengontraskannya dengan bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mendeskripsikan
segi perbedaan dan
persamaan secara berkaidah antara kedua bahasa tersebut. Melalui
pendekatan kontrastif ini akan diperoleh kekhasan bahasa masing-masing.
Setiap bahasa memiliki ciri khusus terutama pada
struktur dan maknannya. Begitu pula dalam bahasa Indonesia (selanjutnya
disingkat BI) dan bahasa Arab (selanjutnya disingkat BA). Kedua bahasa tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan struktur menurut kaidah masing-masing. Untuk mengetahui
struktur kedua bahasa dapat dibuktikan dengan cara membandingkan kedua bahasa tersebut. Maka dari itu peneliti membandingkan
antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Penelitian ini difokuskan pada
bentuk kata kerja berdasarkan waktu antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian analisis kontrastif. Menurut Tarigan (2009:5) analisis kontrastif,
berupa prosedur kerja, yaitu aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan
struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan
antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan
dihasilkan melalui anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan
atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa
yang akan dihadapi para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar Bahasa
kedua.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis dalam
penelitian ini adalah sinkronis kontrastif, sedangkan pendekatan metodologis
dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Data dalam penelitian ini
adalah kosakata yang diduga menunjukkan kata kerja berdasarkan waktu dalam BI
dan BA.
Sumber data penelitian ini adalah kata kerja
berdasarkan waktu BI dan BA yang diperoleh dari buku pelajaran, media massa,
dan percakapan dalam BI dan BA. Kosakata tersebut terdapat dalam kalimat BI
yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam BA. Data yang sudah diperoleh dibatasi
sebanyak 100 kata kerja berdasarkan waktu. Pembatasan tersebut karena dianggap
sudah mewakili BI dan BA.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan tiga tahap,
yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data sebagaimana menurut Sudaryanto (1986:57). Tahap
pertama, metode dan teknik penyediaan data. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Teknik
simak dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan kata kerja
berdasarkan waktu dalam BI dan BA. Teknik simak dalam penelitian ini
menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) yaitu peneliti tidak terlibat
dalam proses pertuturan sebagaimana menurut Sudaryanto (1993: 134). Teknik
catat dilakukan dengan pencatatan yang dilanjutkan dengan pengklasifikasian dan
pengelompokan data. Tahap kedua, metode dan teknik analisis data. Teknik
analisis data menggunakan metode agih. Metode agih yaitu metode yang
menggunakan alat penentu berasal dari bahasa yang bersangkutan sebagaimana
menurut Sudaryanto (1993: 15).
Tahap ketiga, metode penyajian hasil analisis data,
yaitu metode informal. Menurut Sudaryanto (1993: 145). Metode informal adalah
cara memaparkan dengan menggunakan kata-kata biasa. Metode informal digunakan
untuk mendeskripsikan hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Permasalahan
tersebut meliputi wujud perbedaan kata kerja berdasarkan waktu antara BI dan BA.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan perbedaan
bentuk kata kerja berdasarkan waktu pada BI dan BA ditinjau dari masing-masing
ciri atau strukturnya.
Pada penggunaan bahasa Indonesia dalam sistem kata
kerjanya tidak mengenal pembagian waktu, namun BI memiliki bentuk tertentu
dalam mengungkapkan makna kewaktuan pada suatu kalimat baik itu berupa imbuhan
maupun dengan menambahkan kata yang secara leksikal bermakna waktu (keterangan
waktu). Pertama, ketika ingin menunjukkan makna lampau kita bisa menyisipkan
kata sudah, telah, tadi, semalam, dan lainnya. Contoh: Semalam Ahmad menulis
surat.
Kedua, jika ingin menunjukkan makna sedang atau
sekarang bisa dengan menambah kata keterangan waktu seperti; sedang atau mulai.
Contoh: Ahmad sedang mendengar musik.
Ketiga, jika ingin menunjukkan makna akan datang,
maka bisa dengan menambahkan kata keterangan akan atau ingin. Contoh: aku akan
pergi ke Bandung atau pada kalimat aku ingin pergi ke Bandung.
Dalam bahasa Arab kata kerja (fi’il) dapat dibagi
menjadi tiga berdasarkan waktu, yakni kata kerja bentuk lampau yang dikenal
dengan fi’il madhi, kata kerja bentuk sekarang yang dikenal dengan fi’il Mudhori’, dan kata kerja bentuk akan
datang yang dikenal dengan fi’il Amr, tetapi fi’il amar identik dengan kata
kerja perintah. Dan sebenarnya penggunaan fi’il mudhori’ tidak hanya menunjukkan makna sekarang
melainkan fi’il mudhori’ juga
menunjukkan makna waktu akan datang.
Fi’il madhi adalah lafal yang menunjukkan atas
terjadinya suatu perbuatan yang telah dilakukan. Ciri dari fi’il madhi ini
adalah pada dasarnya terdiri dari tiga huruf dan huruf terakhirnya berbaris
atas atau fathah, namun hurufnya bisa lebih dari tiga dipembahasan yang lebih
mendalam, tapi disini kita tidak membahas fi’il madhi berdasar jumlah hurufnya.
Contoh dari fi’il madhi: جلس (telah duduk), قرأ (telah membaca), كتب (telah menulis).
Fi’il madhi bisa dikenali dengan mudah apabila
sebelum fi’il itu terdapat huruf قد atau fi’il itu dilekati oleh dhomir
muttashil. Dhomir Muttashil adalah dhomir (kata ganti) yang bersambung dengan fi’il
madhi atau menempel dengan huruf akhir fi’il tersebut. Adapun sebagian dhomir
muttashil diantaranya: تَ،تِ، تُ، تما، تم، تنَّ، نا.
Fi’il mudhori’
adalah lafal yang menunjukkan terjadinya suatu perbuatan pada waktu
terjadinya pembicaraan. Fi’il mudhori’
bisa dikenali karena ada salah satu huruf mudhoro’ah diawal kata itu
sebagai tanda fi’il mudhori’ . Adapun huruf-huruf mudhora’ah itu terdiri
dari ي، ت، ن،ا. Ketika salah satu huruf yang
empat ini ada di awal sebuah kata maka bisa dipastikan bahwa kata itu merupakan
fi’il mudhori’ . Contoh : (sedang/akan menulis) يكتب , (sedang/akan membaca) يقرأ, (sedang/akan duduk) يجلس.
Fi’il mudhori’ yang bermakna akan datang bisa
dibedakan dengan yang bermakna sedang dengan melihat atau menaruh أن masdariyah sebelum fi’il
mudhori’, atau menaruh keterangan waktu tambahan yang ada baik sebelum fi’il
maupun setelah fi’il tersebut, seperti: أريد أن أرجع إلى "لومبوك"
في الشهرين المستقبل (saya akan pulang ke Lombok dua bulan yang akan datang). Atau
bisa juga dengan melihat atau menaruh sin (س) atau saufa (سوف) di depan fi’il mudhori’. سيقرأ فلان القرآن (Fulan akan segera membaca
Alquran).
Fi’il amr adalah lafal yang ditujukan untuk menuntut
seseorang melakukan suatu perbuatan setelah waktu pembicaraan dilakukan atau kata
kerja perintah. Fi’il amr ini bermakna akan datang, karena suatu perintah untuk
mengerjakan sesuatu tentu menghendaki perbuatan itu dilakukan setelah perintah
itu dikeluarkan. Fi’il amr bisa dibuat dari fi’il mudhori’. Pertama, dengan
membuang huruf mudhora’ah-nya. Kedua, dengan menyukunkan huruf akhirnya.
Ketiga, apabila belum terbaca maka ditambahkan alif didepannya. Keempat, membariskan alif disesuaikan baris ‘ain
fi’il, apabila‘ain fi’ilnya baris atas atau bawah, maka alif tadi berbaris
bawah sedangkan apabila ‘ain fi’il baris depan maka alif tadi berbaris depan.
Contoh: (bacalah!)اِقْرَأْ , (duduklah ) اِجْلِسْ, dan (tulislah) اٌكْتُبْ.
Waktu Lampau
|
|||
Deskripsi BA
|
Kalimat BA
|
Kalimat BI
|
Deskripsi BI
|
كتب merupakan
fi’il madhi tiga huruf yang memiliki makna lampau.
|
كتب
خالد الرسلةَ
|
Khalid sudah
menulis surat
|
sudah
+V atau dengan penambahan keterangan waktu sudah sebelum verba.
|
أثمر merupaka
fi’il madhi empat huruf dengan tambahan hamzah diawal morfemya. Ia memiliki
makna lampau
|
أثمرت
الشجرة
|
Pohon
itu telah berbuah
|
Telah
+ V atau dengan penambahan keterangan waktu telah sebelum verba.
|
ذهب merupakan
fi’il madhi tiga huruf yang bermakna lampau.
في
المساء الماضي merupakan keterangan waktu tambahan yang menunjukkan
makna waktu sore kemarin
|
ذهبت
إلى مكتبة الجامعة في المساء الماضي
|
Aku pergi ke
perputakaan kampus kemarin sore
|
V+
kemarin sore atau dengan penamba-han keterangan waktu kemarin sore
setelah verba.
|
Waktu
Sedang
|
|||
Deskripsi BA
|
Kalimat BA
|
Kalimat BI
|
Deskripsi BI
|
يقرأ merupakan fi’il mudhori’karena bisa dilihat
dengan adanya huruf ya’ di awal kata tersebut.
|
يقرأ
أحمد كتاب الفلاسفة
|
Ahmad sedang
membacabuku filsafat
|
sedang
+ V
|
يبنى merupakan fi’il mudhori’karena bisa dilihat dengan
adanya huruf ya’ di awal kata tersebut.
|
يبنى
بناء الجامة الجديدة
|
Gedung
kampus baru itumulai dibangun
|
mulai
+ V
|
Waktu Akan Datang
|
|||
Deskripsi BA
|
Kalimat BA
|
Kalimat BI
|
Deskripsi BI
|
أرجع merupakan fi’il
mudhori’yang bermakna waktu akan datang karena ia di dahului oleh أن , apalagi di tambah dengan في الشهرين المستقبل
|
أريد
أن أرجع إلى "لومبوك" في الشهرين المستقبل
|
Saya akan
pulang ke Lombok dua bulan yang akan datang
|
Akan
+V
|
نخرج merupakan fi’il
mudhori’ yang bermakna waktu akan datang karena ia di dahului oleh س
|
سنخرج
من الفصل
|
Sebentar
lagi, kitaakan keluar dari kelas
|
Sebentar
+akan+ V
|
يذهب merupakan fi’il mudhori’yang bermakna waktu akan
datang karena ia di dahului oleh سوف
|
سوف
يذهب خالد الى المكّة المكرّة في السنة الأتية
|
Khalid akan
pergi ke Makkah Al-Mukarramah tahun depan.
|
Akan
+ V
|
اِقْرَأْ merupakan fi’il amr. Hal
ini bisa ketahui dengan ciri seperti yang telah disebutkan di atas
|
اِقْرَأْ
باسم ربك الذي خلق
|
Bacalah dengan
nama Tuhanmu yang telah menciptakanmu
|
V+
lah (perintah)
|
Pada tataran kata kerja
berdasarkan waktu, dalam BI diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu (1) kata kerja
lampau, (2) kata kerja sedang, dan (3) kata kerja akan datang. Pada
masing-masing kata kerja tersebut terdapat tambahan keterangan waktu sudah, telah,
beberapa saat lalu, semalam, sedang, dan akan yang melekat pada predikat dalam konteks
kalimat. Keterangan waktu tersebut digunakan untuk menunjukkan kapan pekerjaan
itu berlangsung.
Kata kerja dalam BA
meliputi, (1) lampau (fiil madhi), (2)sedang ( fi’il mudhori’), dan (3) akan
datang (fi’il amr). Dalam BA keterangan waktu langsung ditunjukkan oleh kosakata
verbanya, seperti seperti [فعل] telah bekerja, [يفعل] sedang bekerja. Perbandingan
kosakata berdasarkan kata kerja dalam BI dan BA yaitu (1) dalam BI masing-masing
kata kerja terdapat tambahan keterangan waktu sudah, telah, beberapa saat lalu,
semalam, sedang, dan akan, sedangkan dalam BA keterangan waktu tersebut sudah tersimpan
dalam kosakata yang digunakan, dan (2) dalam BI tidak terdapat perubahan
penulisan kata kerja berdasarkan waktu dalam BA terdapat perubahan penulisan
kata kerja berdasarkan waktu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil
analisis data dan penelitian yang telah dipaparkan maka simpulan penelitian ini
adalah bahwa bentuk kosakata BI dan BA berdasarkan kata kerja waktu ditinjau
dari masing-masing ciri atau struktur mempunyai perbedaan pada proses
morfologis dalam masing-masing bahasa.
Perbandingan kosakata
berdasarkan kata kerja dalam BI dan BA yaitu (1) dalam BI masing-masing kata
kerja terdapat tambahan keterangan waktu sudah, telah, beberapa saat lalu,
semalam, sedang, dan akan, sedangkan dalam BA keterangan waktu tersebut sudah tersimpan
dalam kosakata yang digunakan, dan (2) dalam BI tidak terdapat perubahan
penulisan kata kerja berdasarkan waktu dalam BA terdapat perubahan penulisan
kata kerja berdasarkan waktu.
Antara BA dan BI
memiliki perbedaan dalam sistem verba. BA mengenal waktu dalam verba dan
memiliki aturan yang ketat dalam penerapannya. Sedangkan, BI tidak mengenal
waktu dalam sistem verba, namun ada cara lain untuk menunjukkan waktu dalam
sebuah peristiwa. Walaupun BA dan BI berbeda dalam menunjuk waktu dalam
peristiwa, namun tetap antara BA dan BI memiliki persamaan dalam pemetakan atau
pembagian waktu yakni lampau, sekarang, dan akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Brown,
F dan Levinson, S. 1987. Politeness, Some Universals of Language Usage.
London: Cambridge University Press.
Chaer,
Abdul. 2015. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
I.G.N
Oka, Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Keraf,
Gorys. 2001. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
Utama.
Tarigan,
Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung:
Angkasa.
Komentar
Posting Komentar